pemuliaan hewan
PEMULIAAN HEWAN
Pemuliaan hewan merupakan kegiatan dalam peternakan atau pemeliharaan hewan lainnya yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas individu maupun populasi hewan yang bersangkutan untuk karakteristik yang diinginkan manusia. Karena kebanyakan hewan yang dimuliakan adalah ternak, istilah pemuliaan ternak juga kerap dipakai.
Dalam pemuliaan hewan, diperlukan dasar-dasar pengetahuan yang baik mengenai pemeliharaan, biologi reproduksi, genetika, biostatistika, dan, dalam perkembangan terkini, biologi molekuler serta bioinformatika. Metode klasik yang digunakan adalah persilangan dan seleksi populasi yang dikenal sebagai penangkaran selektif.
Perintis dasar-dasar teori pemuliaan hewan adalah Sewall Wright, Jay Lush, dan Charles Henderson. Beberapa teori mereka kembangkan pun digunakan dalam beberapa teknik persilangan dan analisis di bidang pemuliaan tanaman, khususnya tanaman yang berpenyerbukan silang.
Pemuliaan hewan dapat dilakukan dengan cara:
- Seleksi bibit unggul untuk dijadikan indukan.
- Hibridisasi indukan dengan sifat unggul agar dipeoleh anakan dengan sifat unggul yang dilakukan dengan menyilangkan anakan hasil hibridisasi dengan indukan unggul lainnya sampai diperoleh hasil anakan unggul yang diinginkan.
- Inseminasi buatan juga dapat dilakukan untuk melakukan pemuliaan hewan dengan memilih indukan unggul yang dikehendaki.
- Cloning merupakan salah satu cara pemuliaan hewan untuk mendapatkan anakan unggul sesuai dengan indukannya.
Berikut ini merupakan contoh hewan unggul hasil pemuliaan:
1. Ayam broiler dari Inggris misalnya jenis Cornish, ayam ini memiliki tubuh yang pendek, namun menghasilkan banyak daging.
2. Ayam broiler dari Amerika misalnya jenis Playmouth Rock, ayam ini memiliki bulu butih keabuan, tubuh besar, daging yang lezat, dan mampu menghasilkan telur dengan baik.
3. Sapi Bali termasuk sapi unggul dengan reproduksi tinggi, bobot karkas tinggi, mudah digemukkan dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
4. Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja, mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, memiliki tenaga yang kuat dan aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah beranak, jantannya memiliki kualitas semen yang baik.
5. Sapi Brahman tidak mempunyai masalah dalam melahirkan, penyakit mata dan tahan terhadap "footroot" serta tahan terhadap parasit internal (cacing) dan parasit eksternal (caplak), penyakit kembung perut (Bloat).
SUMBER:
Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/18483253#readmore
0 komentar: